Cara Menjaga Tingkat Kolesterol Normal (Batas Normal Kolesterol)

Jika berbicara tentang kolesterol, maka yang terbayang adalah dampaknya yang menimbulkan penyakit dan kegemukan.

Sebenarnya tubuh membutuhkan kolesterol untuk tetap sehat, tapi jangan sampai berlebihan kadarnya. Tubuh manusia memerlukan sekitar 1.100 miligram kolesterol dalam sehari.

Kolesterol
Photo credit: Stockfresh.com / donskarpo

Umumnya organ hati memproduksi sekitar 70-75 persen kolesterol dalam darah, sehingga sisanya diperoleh dari suplai makanan yang dikonsumsi dalam sehari-hari.

Kolesterol adalah sebuah senyawa yang dihasilkan oleh sel-sel di dalam tubuh. Mengenai fungsi kolesterol, maka Jonathan Isaacsohn,MD yang menulis di Yale University School of Medicine Heart Book menyebutkan beberapa fungsi kolesterol yaitu:
  • Berkontribusi dalam mendorong organ hati untuk menghasilkan asam empedu yang bermanfaat dalam proses pencernaan lemak.
  • Sebagai bahan baku produksi berbagai hormon di dalam tubuh.
  • Berperan sebagai komponen utama dari membran dan struktur sel yang sangat penting dalam menjaga jaringan tubuh.

Kolesterol mempunyai fungsi yang baik untuk jaringan saraf, organ hati, dan produk hormon di dalam tubuh. Tubuh memerlukan kolesterol tapi jangan sampai berlebihan.

Bahaya Kolesterol Tinggi

Kadar kolesterol tinggi merupakan kondisi yang harus diwaspadai. Hal itu karena kondisi kolesterol tinggi menyebabkan penyumbatan pembuluh darah arteri (yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh), kondisi ini kemudian memicu penyakit berbahaya seperti stroke dan penyakit jantung.

Oleh karena itu, hal yang penting yaitu mengetahui kadar kolesterol dalam darah sebagai usaha untuk menghindari penyakit berbahaya tersebut.

Pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah perlu dilakukan. Pemeriksaan hendaknya dilakukan secara berkala.

Kapan Sebaiknya Mulai Memeriksa Kadar Kolesterol?

Seseorang perlu segera melakukan pemeriksaan kadar kolesterol jika dirinya:
  • Perokok aktif
  • Mengalami obesitas (kegemukan)
  • Memiliki tekanan darah tinggi
  • Menderita diabetes
  • Memiliki anggota keluarga yang sebelumnya pernah terkena penyakit jantung.

Disarankan pemeriksaan kadar kolesterol dilakukan sejak seseorang berusia 20 tahun.

Kecuali bagi mereka yang memiliki gaya hidup sehat, seperti rajin berolahaga, mengonsumsi makanan dan minuman sehat, tidak merokok, dan tidak mengidap beberapa kondisi atau penyakit yang disebutkan diatas, maka pemeriksaan boleh dilakukan setelah dirinya berusia 35 tahun.

Apabila hasil pemeriksaannya normal, Anda bisa kembali memeriksa kadar kolesterol setiap 5 tahun sekali.

Adapun jika hasil pemeriksaan menunjukan tingkat kolesterol yang tinggi, maka hendaknya pemeriksaan kadar kolesterol dilakukan lebih sering. Apalagi jika mengalami kondisi tertentu seperti diabetes, gangguan ginjal dan jantung.


Dua Jenis Kolesterol

Ada dua jenis kolesterol, yaitu:
  • HDL atau High Density Lipoprotein (kolesterol baik)
  • LDL atau Low Density Lipoprotein (kolesterol jahat)

Kolesterol baik (HDL) berkontribusi dalam mencegah terjadinya ateroma (penyempitan pembuluh darah).

Kolesterol jahat (LDL) merupakan penyebab utama dari terjadinya ateroma.

Masalah ateroma bisa menyebabkan terjadinya penyakit jantung akibat pengerasan pembuluh darah (ateroklerosis).

Ateroma adalah plak lemak yang menumpuk di dinding arteri pembuluh darah. Jika penumpukan plak semakin memburuk dan terjadi dalam waktu lama (bertahun-tahun), menyebabkan tumbukan plak sangat tebal dan besar.

Kondisi tersebut yang akhirnya mengakibatkan pembuluh darah tersumbat sehingga aliran darah tidak lancar.

Pemeriksaan Kadar Kolesterol

Jika Anda berencana mengecek kadar kolesterol, maka jangan makan selama 9-12 jam tepat sebelum dilakukannya pengecekan. Dimana pengukuran kadar kolesterol guna mengetahui berapa miligram (mg) kolesterol yang ada dalam setiap desiliter (dL) darah.

Kolesterol Baik (HDL)
HDL merupakan kolesterol baik. Apabila tingkat HDL sebanyak 60 mg/dL atau lebih menandakan kondisi yang baik. Keberadaan HDL akan membantu menurunkan resiko penyakit jantung. Sehingga tingkat HDL kurang dari 40 mg/dL justru menaikkan risiko penyakit jantung.

Kolesterol Jahat (LDL)
Adapun LDL (kolesterol jahat) sebaiknya berada pada tingkat yang rendah, atau setidaknya kadarnya masih dalam batas toleransi.

Sebaiknya kadar LDL kurang dari 100 mg/dL. LDL dalam kadar 100-129 mg/dL dapat dikatakan sebagai ambang batas toleransi. Jika melebihi  jumlah itu, dapat meningkatkan resiko penyakit berbahaya (diantaranya stroke dan penyakit jantung).

Jumlah LDL 130-159 mg/dL merupakan ambang batas tinggi. Jumlah LDL mencapai 160-189 mg/dL sudah masuk level tinggi.

Dan jumlah LDL 190 mg/dL keatas sudah berada pada level sangat tinggi.

Trigliserida
Trigliserida juga merupakan jenis senyawa lemak yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Kadar trigliserida 150-199 mg/dL menandakan jumlah trigliserida dalam ambang batas tinggi. Kadar trigliserida 200 mg/dL merupakan level tinggi.

Pada kedua level kadar trigliserida tersebut, maka menyebabkan sebagian orang membutuhkan perawatan.


Kolesterol Total
Kolesterol total adalah gabungan dari jumlah kolesterol baik (HDL), kolesterol jahat (LDL), dan trigliserida dalam setiap desiliter (dL) darah.

Umumnya dengan hanya mengetahui besarnya kadar kolesterol total dan HDL maka sudah bisa menggambarkan secara keseluruhan keadaan kadar kolesterol di dalam tubuh.

Apabila hasil pemeriksaan menunjukan jumlah kadar kolesterol total 200 mg/dL atau lebih, dan HDL kurang dari 40 mg/dL, maka ada kemungkinan kondisi kurang baik kolesterol di dalam tubuh.

Untuk mengetahui secara lengkap maka cek kadar LDL dan trigliserida juga. Kadar kolesterol total yang kurang dari 200 mg/dL maka masih dalam batas toleransi.

Kadar kolesterol total berjumlah 200-239 mg/dL termasuk dalam ambang batas tinggi. Kadar kolesterol total berjumlah 240 mg/dL atau lebih termasuk dalam level tinggi.

Cara Menjaga Kadar Kolesterol Normal (Menghindari Kolesterol Tinggi)

Beberapa sumber makanan rendah kolesterol yaitu Ikan, unggas (ayam, bebek) tanpa kulit, dan potongan daging yang tidak mengandung lemak (atau rendah lemak).

Disarankan makanan dimasak dengan cara dibakar, dipanggang ataupun direbus. Cara ini lebih baik daripada digoreng.

Disarankan makan sayuran dan buah potong (jangan dijus) serta bahan makanan yang terbuat dari gandum (seperti roti gandum, oatmeal).

Makanan lainnya yang disarankan yaitu salmon, almond, alpukat, minyak zaitun dan bawang mentah. Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin C dan vitamin E.

Makanan yang mengandung vitamin C yaitu jeruk, pepaya, anggur dan brokoli.

Makanan yang mengandung vitamin E yaitu almond, gandum dan kacang tanah.

Buah Anggur
Buah Anggur | Photo credit: Pexels.com

Jika Anda ingin mengunakan keju, susu, atau yogurt, maka pastikan memilih yang rendah lemak.

Usahakan memilih margarin yang rendah lemak dibandingkan mentega.

Hindari makanan junk food, siap saji, gorengan atau semacamnya. Jenis-jenis makanan yang perlu dihindari yaitu sosis, bacon, salami, hamburger, dan semacamnya.

Selain itu, batasi konsumsi makanan jerohan seperti hati, ginjal, otak. Batasi juga konsumsi kuning telur, adapun putih telur dapat dimakan bebas.


Hal lainnya adalah perbaiki pola hidup, berupa:
  • Rajinlah berolah raga (usahakan 5 kali dalam seminggu).
  • Perbanyak makan buah-buahan dan sayur-sayuran.
  • Sebisa mungkin hindari junk food atau fast food.

Ikan seperti salmon, sarden, makerel, dan tuna mengandung omega 3 cukup tinggi, mengonsumsinya bermanfaat untuk kesehatan jantung, dan menjaga kadar kolesterol normal.

Oatmeal kaya akan serat larut, manfaatnya mampu menurunkan tingkat LDL yang tinggi. Dalam sehari, tubuh membutuhkan sekitar 5-10 gram serat larut. Satu setengah cangkir oatmeal yang telah dimasak rata-rata mengandung 6 gram serat. Agar lebih nikmat dan bergizi, Anda bisa menambahkan potongan buah pada oatmeal.

Minyak zaitun mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk membantu menurunkan kadar LDL. Ambilah dua sdm minyak zaitun dalam sehari untuk salad maupun masakan Anda.

Konsumsi kacang-kacangan seperti almond, hazelnut, pistachio dan semacamnya dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Untuk menjaga kadar kolesterol normal, usahakan untuk tidak mengonsumsi makanan yang mengandung lemak trans. Lemak trans dapat berasal dari makanan yang digoreng dan margarin.

Selain itu, stop kebiasaan buruk seperti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.

Anda bisa menjaga keseimbangan kolesterol tanpa perlu mengandalkan obat. Beberapa hal yang penting diperhatikan dalam mengontrol kolesterol, yaitu:

Tidur Cukup
Pastikan Anda tidur yang cukup dan berkualitas. Tidurlah di malam hari dengan kondisi lampu dimatikan.

Dengan pola tidur yang baik bermanfaat untuk membantu proses penyembuhan tubuh, mengontrol kadar gula darah, dan bermanfaat untuk kesehatan tubuh secara umum.

Bayi Lucu Tidur
Bayi Lucu Tidur | Photo credit: Pxhere.com

Olahraga
Latihan aerobik dapat membantu mengontrol tingkat kolesterol di dalam tubuh, meskipun olahraga dilakukan dalam intensitas yang rendah.

Latihan aerobik membuat tubuh tetap aktif sehingga membantu melancarkan proses suplai aliran darah yang ada di dalam tubuh.

loading...

Konsumsi Biji Ketumbar
Anda disarankan memulai mencoba konsumsi biji ketumbar dalam jumlah yang cukup. Hal itu karena penelitian menunjukkan bahwa konsumsi biji ketumbar bermanfaat untuk membantu menurunkan kadar LDL dan trigliserida.

Bawang Merah
Kandungan di dalam bawang merah telah terbukti memiliki khasiat dalam membantu menyembuhkan banyak jenis penyakit.

Termasuk untuk orang-orang yang ingin menjaga kolesterol dalam darah, konsumsi bawang merah berkhasiat untuk membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan menurunkan risiko penyakit jantung.

Bawang Merah
Bawang Merah | Photo credit: Publicdomainpictures.net

Berhenti Merokok
Hendaknya para perokok perlu mengusahakan diri untuk berhenti merokok. Hal ini nantinya membantu untuk menjaga kebersihan darah, menyeimbangkan kadar kolesterol dalam tubuh, dan menyehatkan organ paru-paru kembali.

Ilustrasi Berhenti Merokok
Ilustrasi Berhenti Merokok | Photo credit: Flickr.com / Qfamily

Makanan Sehat
Konsumsilah makanan berserat tinggi yang memiliki tingkat glisemik rendah, serta mengandung omega-3 dan fitonutrien. Selain itu, konsumsi makanan yang mengandung protein berkualitas seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan protein hewani.

Apa itu Fitonutrien?

Seorang pakar gizi bernama dr. Grace Judio Kahl menjelaskan bahwa kandungan fitonutrien pada sayur dan buahlah yang bertanggung jawab untuk memberi warna, rasa, bahkan aroma pada sayuran maupun buah.

Kandungan fitonutrien paling banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran yang berwarna mencolok, seperti nanas, semangka, apel, jeruk, paprika, wortel, tomat, terong ungu, sawi hijau.

"Mengonsumsi makanan yang kaya akan zat fitonutrien, seperti sayur dan buah dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko penyakit degeneratif seperti jantung koroner atau hipertensi," kata G dr. Grace Judio Kahl.

“Fitonutrien merupakan nutrisi yang sangat penting untuk kesehatan tubuh dan juga bersifat menyembuhkan suatu penyakit. Selain itu, di dalamnya terdapat zat aktif yang berfungsi melakukan pembakaran lemak di dalam tubuh, mengandung antioksidan, serta memperlambat proses penuaan dini,” jelasnya.

Makanan Sehat Untuk Penderita Kolesterol Tinggi

Pemilihan makanan sangat penting bagi mereka yang mengalami kolesterol tinggi, hal ini untuk menghindari komplikasi yang berbahaya.

Berikut makanan sehat untuk penderita kolesterol:

Makanan yang mengandung kacang kedelai, diantaranya yaitu kacang edamame, susu kedelai, puding kedelai tanpa gula, dan tahu. Manfaatnya mengonsumsinya mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, selain itu makanan-makanan tersebut mengandung protein cukup tinggi.

Loading...

Alpukat, usahakan untuk mengonsumsi alpukat dalam bentuk buah, bukan dalam bentuk jus yang umumnya diberikan campuran berupa gula dan susu.

Alpukat
Alpukat | Photo credit: Pxhere.com

Buah dan sayuran, manfaat mengonsumsinya bisa menurunkan kadar kolesterol tinggi. Utamakan mengonsumsi makanan tinggi serat seperti apel, brokoli, pir, ubi, stroberi dan terong, yang efektif dalam menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh. Selain itu, buah dan sayuran umumnya sangat rendah lemak jenuh.

Oatmeal mengandung serat yang disebut beta glukan, yang dapat mengikat kolesterol di dalam usus dan mencegahnya diserap oleh tubuh. Konsumsi makanan yang kaya akan beta glukan bermanfat untuk mengurangi kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Konsumsi bubur oat sebagai sarapan, campurkan juga dengan buah kaya serat seperti pisang. Selain itu kacang merah juga mengandung serat.

Ikan kaya asam lemak omega 3 seperti salmon, tuna, tongkol, dan sarden, bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah. Walaupun omega 3 tidak berpengaruh pada kadar LDL, tapi kontribusinya bisa menurunkan risiko terbentuknya bekuan darah. Asupan omega 3 juga bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung dan mengurangi kadar trigliserida dalam darah.

Daging Ikan Salmon
Daging Ikan Salmon | Photo credit: Maxpixel.net

Kacang-kacangan, mengonsumsinya bermanfaat untuk mengurangi kolesterol dalam darah. Hal itu karena kacang-kacangan mengandung protein, vitamin E, serat, magnesium, lemak tak jenuh, dan kalium.

Beras coklat lebih baik daripada beras putih. Hal itu karena beras coklat memiliki lebih banyak nutrisi dan juga kaya akan serat. Manfaat kandungan serat pada beras coklat mampu berkontribusi dalam mengurangi kadar kolesterol jahat di dalam tubuh.

Referensi:
Irzan, Muhammad Anwar. Klikdokter (2015). Makanan untuk menjaga kadar kolesterol tetap normal (tanya dokter).
Putri, Tiara. Okezone (2017). Cara Mengontrol Kolesterol Tanpa Harus Minum Obat.
Rezkisari, Indira. Republika (2015). Manfaat Fitonutrien Bagi Kesehatan Tubuh.
Alodokter. Makanan Sehat Untuk Penderita Kolesterol Tinggi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berlebihan Puji Kepintaran Anak akan Merusak Motivasi Belajarnya

Penyebab Diare Pada Anak (Gejala dan Penanganannya)

32 Cara Meningkatkan Nafsu Makan (Untuk Orang Dewasa & Anak)