Bahaya Merokok pada Sistem Tubuh, Banyak yang Belum Tahu!
Perokok sulit berhenti merokok walalupun sudah ada banyak himbauan tentang segudang bahaya rokok.
Umumnya efek buruk merokok tidak langsung terasa, namun sifatnya jangka panjang.
Photo credit: Maxpixel.net
Jika dampak buruk merokok telah muncul, maka menimbulkan penderitaan yang berat. Selain itu, penyakit akibat kebiasaan merokok biasanya sulit disembuhkan.
Munculnya penyakit akibat merokok seringnya pada usia tua (45 tahun keatas), walaupun akhir-akhir ini sudah muncul banyak kasus orang-orang yang terkena dampak buruk merokok pada usia muda.
Merokok menyebabkan kerusakan pada sistem saraf pusat secara perlahan
Di dalam rokok terdapat zat nikotin yang bisa mencapai otak dalam beberapa detik lalu menimbulkan rasa semangat, tapi hanya sementara.
Setelah efek semangat tersebut menghilang, maka yang muncul yaitu mudah merasa lelah dan timbul rasa candu.
Zat nikotin memiliki efek candu. Hal inilah yang menyebabkan banyak perokok yang kesusahan untuk bisa berhenti merokok.
Jika sudah sering mengonsumsi nikotin, bahayanya sangat banyak yaitu menurunnya fungsi kognitif, sering stres, timbul kecemasan yang parah, dan mudah terpancing emosi (marah-marah).
Merokok Merusak Sistem Pernapasan
Zat-zat yang terdapat di dalam rokok sangat membahayakan kesehatan dan fungsi organ paru-paru.
Di dalam rokok terkandung zat berbahaya seperti tar, nikotin, dll. Jika zat-zat tersebut mengenai paru-paru maka dapat merusak organ tersebut.
Paru-paru merupakan organ yang sangat penting, jika paru-paru tertutup secara terus-menerus oleh nikotin maka dampaknya sangat buruk.
Asap rokok mengandung 7.000 zat kimia dan terdapat 69 bahan karsinogenik yang menyebabkan penyakit kronik.
Merokok awalnya akan mengganggu fungsi silia. Silia yang sering disebut bulu getar berfungsi sebagai pembersih saluran napas, yang akan menangkal masuknya benda asing ke saluran napas bagian dalam.
Ribuan zat kimia yang terkandung di dalam asap rokok akan dianggap sebagai benda asing dan disaring oleh silia. Hal ini membuat silia akan bekerja terlalu keras.
Jika kebiasaan merokok berlangsung dalam waktu lama, menyebabkan fungsi silia menurun, hingga akhirnya tidak lagi berfungsi.
Dampaknya perokok akan sering batuk dan sering mengeluarkan dahak. Lebih buruk lagi, perokok akan terkena resiko penyakit bronkitis kronis, PPOK, hingga kanker paru-paru.
PPOK adalah penyempitan saluran napas kronik. Jika semakin sering frekuensi merokok maka resiko PPOK semakin tinggi.
Perokok juga berisiko terkena kanker paru-paru. Lebih dari 80% penderita kanker paru-paru pada pria disebabkan oleh kebiasaan merokok.
Merusak Sistem Kardiovaskular
Kandungan nikotin di dalam rokok dapat membahayakan sistem kardiovaskular. Dampak zat berbahaya tersebut adalah menyempitkan penyempitan pembuluh darah sehingga aliran darah di dalam tubuh terhambat.
Penyempitan pembuluh darah lama kelamaan menyebabkan peripheral arterial dan gangguan jantung secara umum.
Komplikasi yang bisa muncul yaitu melemahnya dinding pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah dan terjadi penggumpalan darah. Jika ini terjadi bisa menyebabkan resiko penyakit stroke.
Kerusakan Kulit Tubuh
Kebiasaan merokok menyebabkan perubahan pada struktur kulit. Bahkan penelitian menunjukan bahwa merokok bisa menyebabkan risiko kanker kulit.
Zat-zat di dalam rokok menimbulkan efek negatif pada penampilan kuku, rambut (kebotakan), dan kulit tubuh.
Gangguan lainnya yang ditimbulkan rokok:
Umumnya efek buruk merokok tidak langsung terasa, namun sifatnya jangka panjang.
Photo credit: Maxpixel.net
Jika dampak buruk merokok telah muncul, maka menimbulkan penderitaan yang berat. Selain itu, penyakit akibat kebiasaan merokok biasanya sulit disembuhkan.
Munculnya penyakit akibat merokok seringnya pada usia tua (45 tahun keatas), walaupun akhir-akhir ini sudah muncul banyak kasus orang-orang yang terkena dampak buruk merokok pada usia muda.
Merokok menyebabkan kerusakan pada sistem saraf pusat secara perlahan
Di dalam rokok terdapat zat nikotin yang bisa mencapai otak dalam beberapa detik lalu menimbulkan rasa semangat, tapi hanya sementara.
Setelah efek semangat tersebut menghilang, maka yang muncul yaitu mudah merasa lelah dan timbul rasa candu.
Zat nikotin memiliki efek candu. Hal inilah yang menyebabkan banyak perokok yang kesusahan untuk bisa berhenti merokok.
Jika sudah sering mengonsumsi nikotin, bahayanya sangat banyak yaitu menurunnya fungsi kognitif, sering stres, timbul kecemasan yang parah, dan mudah terpancing emosi (marah-marah).
Merokok Merusak Sistem Pernapasan
Zat-zat yang terdapat di dalam rokok sangat membahayakan kesehatan dan fungsi organ paru-paru.
Di dalam rokok terkandung zat berbahaya seperti tar, nikotin, dll. Jika zat-zat tersebut mengenai paru-paru maka dapat merusak organ tersebut.
Paru-paru merupakan organ yang sangat penting, jika paru-paru tertutup secara terus-menerus oleh nikotin maka dampaknya sangat buruk.
Asap rokok mengandung 7.000 zat kimia dan terdapat 69 bahan karsinogenik yang menyebabkan penyakit kronik.
Merokok awalnya akan mengganggu fungsi silia. Silia yang sering disebut bulu getar berfungsi sebagai pembersih saluran napas, yang akan menangkal masuknya benda asing ke saluran napas bagian dalam.
Ribuan zat kimia yang terkandung di dalam asap rokok akan dianggap sebagai benda asing dan disaring oleh silia. Hal ini membuat silia akan bekerja terlalu keras.
Jika kebiasaan merokok berlangsung dalam waktu lama, menyebabkan fungsi silia menurun, hingga akhirnya tidak lagi berfungsi.
Dampaknya perokok akan sering batuk dan sering mengeluarkan dahak. Lebih buruk lagi, perokok akan terkena resiko penyakit bronkitis kronis, PPOK, hingga kanker paru-paru.
PPOK adalah penyempitan saluran napas kronik. Jika semakin sering frekuensi merokok maka resiko PPOK semakin tinggi.
Perokok juga berisiko terkena kanker paru-paru. Lebih dari 80% penderita kanker paru-paru pada pria disebabkan oleh kebiasaan merokok.
Merusak Sistem Kardiovaskular
Kandungan nikotin di dalam rokok dapat membahayakan sistem kardiovaskular. Dampak zat berbahaya tersebut adalah menyempitkan penyempitan pembuluh darah sehingga aliran darah di dalam tubuh terhambat.
Penyempitan pembuluh darah lama kelamaan menyebabkan peripheral arterial dan gangguan jantung secara umum.
Komplikasi yang bisa muncul yaitu melemahnya dinding pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah dan terjadi penggumpalan darah. Jika ini terjadi bisa menyebabkan resiko penyakit stroke.
Kerusakan Kulit Tubuh
Kebiasaan merokok menyebabkan perubahan pada struktur kulit. Bahkan penelitian menunjukan bahwa merokok bisa menyebabkan risiko kanker kulit.
Zat-zat di dalam rokok menimbulkan efek negatif pada penampilan kuku, rambut (kebotakan), dan kulit tubuh.
Gangguan lainnya yang ditimbulkan rokok:
- Gangguan sistem pencernaan tubuh.
- Resistensi insulin penyebab diabetes tipe 2.
- Gangguan (menurunnya) hormon s*ks.
Komentar
Posting Komentar