Sarapan Lebih Siang, Baik atau Berbahaya?
Sarapan dilakukan sebelum melakoni aktivitas panjang seharian. Melakukan sarapan akan memberikan energi dan nutrisi untuk tubuh.
Namun, sebagian orang melakukan sarapan menjelang waktu siang karena alasan tertentu.
Photo: https://www.pexels.com/photo/cook-cutlery-dishes-eat-718053/
Telat sarapan bisa menyebabkan menurunnya kemampuan kognitif. Pada penelitian yang pernah dilakukan oleh ilmuwan dari Centers for Disease Control, menemukan bahwa anak yang tidak sarapan akan menyerap pelajaran dengan lebih sulit.
Penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa tidak sarapan di pagi hari menyebabkan menurunnya kemampuan berpikir dan memori.
Adapun mereka yang sarapan mampu memahami dan mengingat dengan lebih baik. Hal ini berlaku untuk anak-anak maupun orang dewasa.
Tidak sarapan juga menyebabkan mood buruk. Hal itu karena rasa lapar bisa mempengaruhi suasana hati menjadi buruk.
Tubuh membutuhkan nutrisi untuk mengahasilkan energi, jika tidak sarapan maka tubuh tidak mampu merespon sesuai yang diinginkan.
Dampak lainnya dari telat sarapan adalah sulit konsentrasi, mudah marah pada hal sepele, kesulitan berpikir untuk berbicara, muncul rasa cemas, pusing dan gemetar.
Telat Sarapan Justru Menyebabkan Kegemukan
Telat sarapan (atau melakukan sarapan menjelang siang) nantinya menyebabkan Anda akan makan berlebihan akibat “menumpuk rasa lapar”.
Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Diabetes Care Amerika terhadap lebih dari 3.000 pria dan wanita.
Penelitian tersebut menemukan bahwa orang-orang yang telat atau melewatkan sarapan memiliki risiko lebih tinggi terkena obesitas dan tekanan darah tinggi.
Selain itu, akibat telat sarapan menyebabkan gangguan pada keseimbangan gula darah dan insulin di dalam tubuh.
Jika ada yang mengatakan bahwa tidak sarapan dapat menurunkan berat badan. Sebenarnya, tidak sarapan dapat menurunkan berat badan hanya dalam jangka pendek.
Ironisnya, berat badan yang berkurang bukan berasal dari timbunan lemak, tapi dari otot tubuh yang menurun massanya. Saat metabolisme tubuh melambat, sistem tubuh akan membakar glukosa yang disimpan di otot, yang nantinya melemahkan otot tubuh Anda.
Dengan begitu, melewatkan sarapan bukanlah cara diet yang benar.
Sering Telat Sarapan Bisa Menyebabkan Kepikunan
Pikun adalah sebuah kondisi perubahan kinerja otak yang menurun fungsinya karena berkurangnya volume otak.
Selain karena faktor usia, kepikunan juga disebabkan oleh pola hidup dan pola makan yang kurang sehat.
Penelitan telah menemukan bahwa melewatkan sarapan pagi menyebabkan seseorang terkena masalah penurunan volume otak yang lebih cepat.
Melewatkan sarapan menyebabkan tubuh kekurangan zat gula sehingga otak kekurangan asupan energi penting. Jika hal ini sering terjadi otak melakukan tindakan menyesuaikan kebutuhan dengan cara mengurangi volumenya sendiri.
Namun, sebagian orang melakukan sarapan menjelang waktu siang karena alasan tertentu.
Photo: https://www.pexels.com/photo/cook-cutlery-dishes-eat-718053/
Telat sarapan bisa menyebabkan menurunnya kemampuan kognitif. Pada penelitian yang pernah dilakukan oleh ilmuwan dari Centers for Disease Control, menemukan bahwa anak yang tidak sarapan akan menyerap pelajaran dengan lebih sulit.
Penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa tidak sarapan di pagi hari menyebabkan menurunnya kemampuan berpikir dan memori.
Adapun mereka yang sarapan mampu memahami dan mengingat dengan lebih baik. Hal ini berlaku untuk anak-anak maupun orang dewasa.
Tidak sarapan juga menyebabkan mood buruk. Hal itu karena rasa lapar bisa mempengaruhi suasana hati menjadi buruk.
Tubuh membutuhkan nutrisi untuk mengahasilkan energi, jika tidak sarapan maka tubuh tidak mampu merespon sesuai yang diinginkan.
Dampak lainnya dari telat sarapan adalah sulit konsentrasi, mudah marah pada hal sepele, kesulitan berpikir untuk berbicara, muncul rasa cemas, pusing dan gemetar.
Telat Sarapan Justru Menyebabkan Kegemukan
Telat sarapan (atau melakukan sarapan menjelang siang) nantinya menyebabkan Anda akan makan berlebihan akibat “menumpuk rasa lapar”.
Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Diabetes Care Amerika terhadap lebih dari 3.000 pria dan wanita.
Penelitian tersebut menemukan bahwa orang-orang yang telat atau melewatkan sarapan memiliki risiko lebih tinggi terkena obesitas dan tekanan darah tinggi.
Selain itu, akibat telat sarapan menyebabkan gangguan pada keseimbangan gula darah dan insulin di dalam tubuh.
Jika ada yang mengatakan bahwa tidak sarapan dapat menurunkan berat badan. Sebenarnya, tidak sarapan dapat menurunkan berat badan hanya dalam jangka pendek.
Ironisnya, berat badan yang berkurang bukan berasal dari timbunan lemak, tapi dari otot tubuh yang menurun massanya. Saat metabolisme tubuh melambat, sistem tubuh akan membakar glukosa yang disimpan di otot, yang nantinya melemahkan otot tubuh Anda.
Dengan begitu, melewatkan sarapan bukanlah cara diet yang benar.
Sering Telat Sarapan Bisa Menyebabkan Kepikunan
Pikun adalah sebuah kondisi perubahan kinerja otak yang menurun fungsinya karena berkurangnya volume otak.
Selain karena faktor usia, kepikunan juga disebabkan oleh pola hidup dan pola makan yang kurang sehat.
Penelitan telah menemukan bahwa melewatkan sarapan pagi menyebabkan seseorang terkena masalah penurunan volume otak yang lebih cepat.
Melewatkan sarapan menyebabkan tubuh kekurangan zat gula sehingga otak kekurangan asupan energi penting. Jika hal ini sering terjadi otak melakukan tindakan menyesuaikan kebutuhan dengan cara mengurangi volumenya sendiri.
Komentar
Posting Komentar