Sinar Biru Layar Gadget Menyebabkan Penuaan Dini
Penggunaan gadget sudah umum dilakukan di zaman sekarang. Bahkan ada yang menghabiskan banyak waktu untuk menggunakan gadget.
Gawai | Photo credit: Flickr.com / Jeremy Keith
Hanya saja, hal yang penting diketahui adalah pengaruh paparan sinar biru dari gawai yang dioperasikan, dampaknya yaitu:
Menatap layar gadget berjam-jam bisa menimbulkan banyak hal buruk seperti merusak penglihatan, merusak pola tidur, membuat bodoh, hingga mungkin resiko kematian.
Selain itu paparan cahaya biru dari layar dapat membuat seseorang terlihat lebih tua. Apalagi jika penggunaan gadget dilakukan secara berlebihan.
Sebuah studi tahun 2014 menemukan bahwa paparan sinar biru menghasilkan lebih banyak hiperpigmentasi daripada UVB.
Hiperpigmentasi merupakan salah satu masalah kulit, walaupun tidak berbahaya tapi dampaknya bisa menyebabkan munculnya bercak di kulit, yang bisa mengganggu penampilan. Munculnya bercak berwarna gelap pada kulit menyebabkan seseorang tidak percaya diri.
Banyak pakar kecantikan yang menjelaskan bahwa dampak buruk yang dihasilkan HEV hampir sama dengan radiasi sinar UV.
Sinar ultraviolet sudah umum diketahui sebagai penyebab penuaan dini. Paparan sinar biru termasuk kategori HEV (High-energy visible light).
Paparan sinar biru dapat menghambat produksi kolagen pada kulit dan memicu radikal bebas. Hal ini berdampak buruk pada kesehatan dan penampilan kulit tubuh.
Seorang dokter kulit bernama Andres Birnie mengatakan bahwa HEV dipancarkan oleh lampu neon, smartphone, PC, layar TV dan LED.
Dijelaskan juga bahwa kemungkinan HEV dapat menyebabkan kerusakan kulit, seperti yang diakibatkan dari paparan UVA dan UVB.
Anda harus berhati-hati, terlalu sering menatap layar gadget bisa menyebabkan wajah cepat tua.
Pada penelitian yang diterbitkan di jurnal Oxidative Medicine and Cellular Longevity menemukan bahwa paparan cahaya dari smartphone bisa menurunkan jumlah karotenoid pada kulit, yang nantinya menyebabkan penuaan dini
Karotenoid memiliki fungsi penting dalam menjaga warna kulit. Kekurangan karotenoid akan mengakibatkan munculnya bintik-bintik tanda penuaan di wajah.
Dampak lainnya dari kekurangan karotenoid yaitu kerusakan pada warna kulit. Paparan cahaya dari gadget akan mengakibatkan pigmentasi.
Bahkan Dr Sweta Rai, juru bicara British Association of Dermatologists, menjelaskan bahwa paparan cahaya biru dari layar smathpone lebih mampu menembus kulit dibandingkan sinar UV yang dipancarkan matahari.
Oleh karena itu, Anda boleh-boleh saja mengoperasikan gadget tapi harus dibatasi. Jangan sampai Anda menghabiskan waktu seharian hanya untuk menatap layar ponsel.
Gawai | Photo credit: Flickr.com / Jeremy Keith
Hanya saja, hal yang penting diketahui adalah pengaruh paparan sinar biru dari gawai yang dioperasikan, dampaknya yaitu:
- Kerusakan mata.
- Penurunan kualitas kesehatan.
- Gangguan pola tidur.
- Gangguan tingkat konsentrasi.
- Memicu penuaan dini.
Menatap layar gadget berjam-jam bisa menimbulkan banyak hal buruk seperti merusak penglihatan, merusak pola tidur, membuat bodoh, hingga mungkin resiko kematian.
Selain itu paparan cahaya biru dari layar dapat membuat seseorang terlihat lebih tua. Apalagi jika penggunaan gadget dilakukan secara berlebihan.
Sebuah studi tahun 2014 menemukan bahwa paparan sinar biru menghasilkan lebih banyak hiperpigmentasi daripada UVB.
Hiperpigmentasi merupakan salah satu masalah kulit, walaupun tidak berbahaya tapi dampaknya bisa menyebabkan munculnya bercak di kulit, yang bisa mengganggu penampilan. Munculnya bercak berwarna gelap pada kulit menyebabkan seseorang tidak percaya diri.
Banyak pakar kecantikan yang menjelaskan bahwa dampak buruk yang dihasilkan HEV hampir sama dengan radiasi sinar UV.
Sinar ultraviolet sudah umum diketahui sebagai penyebab penuaan dini. Paparan sinar biru termasuk kategori HEV (High-energy visible light).
Paparan sinar biru dapat menghambat produksi kolagen pada kulit dan memicu radikal bebas. Hal ini berdampak buruk pada kesehatan dan penampilan kulit tubuh.
Seorang dokter kulit bernama Andres Birnie mengatakan bahwa HEV dipancarkan oleh lampu neon, smartphone, PC, layar TV dan LED.
Dijelaskan juga bahwa kemungkinan HEV dapat menyebabkan kerusakan kulit, seperti yang diakibatkan dari paparan UVA dan UVB.
Anda harus berhati-hati, terlalu sering menatap layar gadget bisa menyebabkan wajah cepat tua.
Pada penelitian yang diterbitkan di jurnal Oxidative Medicine and Cellular Longevity menemukan bahwa paparan cahaya dari smartphone bisa menurunkan jumlah karotenoid pada kulit, yang nantinya menyebabkan penuaan dini
Karotenoid memiliki fungsi penting dalam menjaga warna kulit. Kekurangan karotenoid akan mengakibatkan munculnya bintik-bintik tanda penuaan di wajah.
Dampak lainnya dari kekurangan karotenoid yaitu kerusakan pada warna kulit. Paparan cahaya dari gadget akan mengakibatkan pigmentasi.
Bahkan Dr Sweta Rai, juru bicara British Association of Dermatologists, menjelaskan bahwa paparan cahaya biru dari layar smathpone lebih mampu menembus kulit dibandingkan sinar UV yang dipancarkan matahari.
Oleh karena itu, Anda boleh-boleh saja mengoperasikan gadget tapi harus dibatasi. Jangan sampai Anda menghabiskan waktu seharian hanya untuk menatap layar ponsel.
Referensi:
Wills, Kate. The Guardian (theguardian.com). 2017. Lights off: is the glare from your computer really ageing your skin?. Diakses: 28 September 2018.
Alodokter (alodokter.com). Bentuk Penyakit Hiperpigmentasi pada Kulit Ada di Sini. Diakses: 28 September 2018.
Indriani, Ririn, Firsta Nodia. Suara.com. 2018. Awas! Keseringan Menatap Layar Ponsel Bikin Wajah Cepat Tua. Diakses: 28 September 2018.
Wills, Kate. The Guardian (theguardian.com). 2017. Lights off: is the glare from your computer really ageing your skin?. Diakses: 28 September 2018.
Alodokter (alodokter.com). Bentuk Penyakit Hiperpigmentasi pada Kulit Ada di Sini. Diakses: 28 September 2018.
Indriani, Ririn, Firsta Nodia. Suara.com. 2018. Awas! Keseringan Menatap Layar Ponsel Bikin Wajah Cepat Tua. Diakses: 28 September 2018.
Komentar
Posting Komentar